Rabu, 09 Maret 2011

- Ribet-nya Eksekusi Penalti Roma

Shakhtar - Penalti dan AS Roma. Apa hubungan antara keduanya? Yang jelas, keputusan siapa yang harusnya menjadi pengambil tendangan dan eksekutornya di lapangan bisa sangat berbeda.

Ribet, itulah kesimpulan dari hubungan antara penalti dan Giallorossi. Inilah yang tersaji dalam dua pertandingan terakhir 'Serigala Ibukota', yakni menghadapi Lecce akhir pekan lalu serta saat dijamu Shakhtar Donetsk, Rabu (9/3/2011) dinihari WIB.

Menghadapi Lecce, terjadi perebutan tentang siapa yang mengambil penalti antara Marco Borriello dengan David Pizarro. Pizarro adalah pemain yang ditunjuk jadi algojo, tetapi Borriello sempat ingin merebut jatah itu sebelum Pizarro akhirnya merebutnya lagi.

Kejadian yang mirip terjadi lagi saat Roma dijamu Shakhtar di leg 2 perdelapanfinal Liga Champions. Di menit 28. Roma mendapat hadiah penalti usai Borriello dilanggar Henrik Mkhitaryan.

Siapa yang menjadi eksekutor? Bukan Pizarro, tetapi Borriello sendiri yang maju. Agaknya, membiarkan Borriello mengeksekusi penalti adalah keputusan yang salah karena sepakan striker Italia itu bisa ditepis kiper lawan, Andriy Pyatov.

"Saya selalu menunjuk pengambil penalti sebelum pertandingan," ungkap pelatih Roma, Vincenzo Montella, usai pertandingan yang berkesudahan 3-0 buat Shakhtar itu seperti dikutip Football Italia.

"Di laga lawan Lecce dan malam ini, saya menunjuk Pizarro. Tapi setiap pemain sepakbola tentu tahu kalau kadang ada pemain yang merasa bisa," imbuh Montella kemudian.

Wajar bila Montella kesal dengan Borriello. Pasalnya, saat penalti terjadi, Roma baru tertinggal 0-1 dan bila tendangan penalti itu masuk maka I Lupi bisa menyamakan skor jadi 1-1 dan hasil akhir laga mungkin saja bisa berubah.

"Pizarro mengizinkan Borriello untuk menendang tanpa masalah. Saya merasa sedih buat Marco, jadi mungkin lain kali saya saja yang akan mengambil," pungkas eks striker Roma itu setengah bergurau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar